News Update :
Showing posts with label Demonstration. Show all posts
Showing posts with label Demonstration. Show all posts

Kebrutalan Aparat Kepolisian Malaysia Terhadap Demonstran

Malaysian police brutality during peace rally. The victim seems to be innocent said by the video capturer. Actually, the victim himself is a cameraman. The polices deliberately hit the victim because he was taking pictures of the polices hitting other people, causing chain reaction.
Even AlJazeera English's cameraman was told to not to capture photos or videos, their cameras were taken by the polices to hide their hostile acts. The AlJazeera crew used iPad later instead for live show that they were just broadcasting today.

NLS/Malaysia - Pemerintah Inggris harus menekan Perdana Menteri Malaysia pada kebebasan berkumpul dalam kunjungannya pekan ini, Amnesty International mengatakan hari ini, setelah para pemrotes di Kuala Lumpur disambut dengan kekerasan polisi dan 1.667 penangkapan pada akhir pekan.

Polisi demonstran damai ditangkap, dipecat tabung gas air mata langsung pada demonstran, dan teargassed senyawa rumah sakit di 9 Juli, dalam upaya untuk menghentikan reli reformasi pemilu dikenal sebagai Bersih 2.0 dari berkumpul di stadion.

Salah satu pengunjuk rasa, 56-tahun Baharuddin Ahmad, runtuh dekat Menara Petronas tengara saat melarikan diri dari gas air mata, dan dinyatakan meninggal kemudian di rumah sakit.

"Pemerintah Perdana Menteri Najib melaju melindas ribuan warga Malaysia menggunakan hak mereka untuk protes damai," kata Donna Guest, wakil direktur Asia-Pasifik di Amnesty International.

"Ini represi kekerasan oleh Kepolisian Malaysia Kerajaan lalat dalam menghadapi standar hak asasi manusia, dan tidak dapat dibiarkan terus. Setiap demonstrasi damai masa depan harus diijinkan dan dihormati oleh pihak berwenang. "

Amnesty International menyerukan kepada pemerintah Malaysia untuk menyelidiki klaim bahwa polisi gagal untuk memberikan bantuan cepat untuk Baharuddin Ahmad sebelum kematiannya, termasuk laporan bahwa ambulans tiba hanya satu jam setengah setelah ia pingsan.

Banyak pengunjuk rasa dipukuli oleh polisi dan petugas dari Unit Federal Reserve, kekuatan khusus yang digunakan untuk menekan pertemuan umum massal. Salah satu video Youtube berbagai kekerasan polisi menunjukkan petugas berpakaian preman menendang pengunjuk rasa tergeletak di tanah, sementara polisi berseragam berdiri.

Polisi juga menembakkan gas airmata langsung pada demonstran, termasuk anggota oposisi parlemen. Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim terluka setelah sebuah tabung dipecat ke arahnya, dan Khalid Samad, Pan-Islam Partai Islam (PAS) anggota parlemen, terluka setelah dipukul di leher dengan sebuah tabung.

Gas air mata juga ditembakkan ke sebuah rumah sakit di mana pengunjuk rasa mundur, menempatkan kesehatan pasien berisiko, meskipun hal ini ditolak oleh polisi Malaysia.

"Pemerintah Inggris tidak harus pahala kebrutalan ini dengan menggelar karpet merah untuk Perdana Menteri Malaysia," kata Donna Guest. "David Cameron harus memberitahu Perdana Menteri Najib bahwa hak-hak asasi manusia terhadap demonstran reformasi damai tidak bisa diterima."

Amnesty International juga menyerukan kepada Vatikan untuk menekan Najib untuk menghormati hak asasi manusia ketika pemimpin Malaysia mengunjungi Roma akhir pekan ini.
Semua demonstran ditangkap dalam demonstrasi itu kini telah dibebaskan tanpa dakwaan. Menurut sumber lokal, banyak dari mereka luka lubang dirilis berkelanjutan selama penangkapan.

"Penggunaan kekuatan oleh polisi di reli ini adalah berlebihan, tidak perlu dan dirancang untuk menanamkan rasa takut," kata Donna Guest.

Sekitar 40 orang yang ditangkap dalam proses penuntutan menjelang reli masih wajah. Kebanyakan dituduh berdasarkan Pasal 49 Societies Act karena memiliki bahan ilegal, termasuk Bersih T-shirt.

Enam anggota Partai Sosialis (PSM) telah tanpa batas ditahan tanpa dakwaan di bawah undang darurat sejak 2 Juli. Salah satunya, anggota parlemen Dr Jeyakumar Kumar, dirawat di rumah sakit 10 Jul untuk kondisi jantung setelah hari interogasi berkepanjangan.
Source

Malaysia Memanas Menuntut Reformasi Demokratis


Ribuan orang telah memprotes di Malaysia menuntut reformasi demokratis.
Pemerintah negara itu mengatakan demonstrasi itu tidak diperlukan karena sudah merombak sistem pemilu.

Seorang anggota Pakistan dari kelompok misi pencari fakta pada pemilu Malaysia berpendapat bahwa Pemilihan lokal Commission (EC) adalah terbelakang, yang merupakan penyebab demokrasi lemah negara itu.

Pada konferensi pers untuk merilis laporan sementara kelompok itu hari ini, Pakistan Senator Mir Hasil Khan Bizenjo mengatakan bahwa ia terkejut menemukan bahwa Malaysia, sebagai negara modern, masih memiliki sistem pemilu terbelakang.

"Sebuah negara seperti Pakistan telah memperkenalkan pemungutan suara elektronik lama," katanya.
Source News : Malaysiakini.tv

HiMTA (Himpunan Mahasiswa Tanjungbalai-Asahan) Demo di Kantor Wali Kota TanjungBalai

NLS/Tanjungbalai - Aksi Mahasiswa HiMTA melakukan aksi demo di kantor walikota Tanjungbalai berhubungan adanya dugaan Korupsi yang terjadi di dalam lingkungan kantor walikota tanjungbalai.
Dalam aksi demo ini di ketuai oleh Agustami lubis dari Mahasiswa/HiMTA, pada aksi demo sempat terjadi adu fisik antara mahasiswa dengan Satpol pp dan Polres tanjungbalai karena mahasiswa memaksa masuk kedalam kantor walikota untuk bertemu langsung dengan walikota Drs. Tamrin Munthe.
Dalam Orasi Para Mahasiswa Agar Para Staff yang ada di Kantor Walikota yang melakukan Korupsi Agar di Bersihkan dari Pemerintahan Walikota Tanjungbalai.
Setelah Sempat terjadi Dorong-Dorongan antara mahasiswa pendemo akhirnya Pihak Mahasiswa di terima oleh Staff Assisten I, Bapak Muhammad Yunus dan Sekda walikota tanjungbalai Erwin Pane.
Setelah Mahasiswa Berada diruang Staff Assisten I, Lalu Sekda walikota Mempertanyakan Tuntutan para mahasiswa yang melakukan aksi demo.

Dalam Aksi Demo yang Dilakukan para Mahasiswa HiMTA menuntut agar Pemerintahan Drs. Thamrin Munthe. SH Mhum-Rolel Harahap yang menekankan hukum sepertinya hanya janji politik semata dan terkesan penyelamatan untuk dipilih menjadi pemimpin di Kota tanjungbalai pada pemilu 2010 yang lalu. Hingga hari ini hokum di Kota Tanjungbalai masih jauh dari bayangan keadilan. Lebih ironis, melalui berita-berita berbagai media masa, untuk sekian kalinya masyarakat disuguhi tontonan sandiwara pemutasian, pengangkatan pejabat SKPD Kota Tanjungbalai bahkan pemecatan yang terkesan tidak “Objektif”. Kondisi ini membuktikan bahwa hokum di Negara ini begitu mudahnya di intervensi pejabat-pejabat korup. Maka program “Pemberantasan Korupsi” dalam Misi dan Visinya Pemerintahan Thamrin-Rolel tidak lebih hanyalah semata Retorika Euforia, Live service janji-janji muluk dan infusible.

Setelah Pihak Walikota Sekda walikota menerima tuntutan Para Mahasiswa pendemo, Pihak Pemerintah akan menindak lanjuti seperti apa yang dituntut oleh para mahasiswa pedemo. Dan setelah Diskusi antara Pihak mahasiswa dengan Sekda Tanjungbalai akhirnya Mahasiswa membubarkan diri dari kantor walikota tanjungbalai.
Menurut Ketua Himpunan Mahasiswa Tanjungbalai Asahan (HiMTA) Semoga Tuntutan mahasiswa diatas Agar ditindak lanjuti, dan bagi para staff yang ketahuan melakukan tindakan Korupsi agar di tindak sesuai dengan hokum yang berlaku tanpa memandang buluh. Agar tercipta Pemerintahan Yang Bebas dari korupsi bagi pemerintahan Tanjungbalai yang dipimpin oleh walikota Tanjungbalai Drs. Thamrin Munthe – Rolel Harahap. (Efendi Kesuma)

Polisi Curhat Akibat Aksi Demo Penolakan kenaikan BBM Di Berbagai Daerah

Sungguh Pekerjaan Yang Sedikit Menegangkan Bagi Setiap Polisi Yang Sedang Menjalankan Tugas dalam menjaga keamanan masyarakat apalagi keamanan dalam tugas pengamanan aksi demonstrasi. Menjadi seorang Petugas Kepolisian tidaklah selamannya bias Bergagah-gagahan dengan perangkat kepolisisannya, tidak jarang para polisi itu harus menahan keluhan hatinya saat menunaikan tugas yang di embannya. Terutama saat para polisi berhadapan secara fisik dengan masyarakat seperti aksi-aksi demonstrasi.
Seperti kejadian Selasa 27/3/2012, Sejumlah aksi Unjuk rasa menentang rencana pemerintah menaikan harga BBM berlangsung ricuh, Seorang polisi membuat sebuah tulisan dan mengirimkannya ke beberapa wartawan terkait aksi unjuk rasa yang mengarah anarkis.
Berikut ini Tulisan yang di sampaikan oleh polisi tersebut yang menanggapi aksi unjuk rasa yang mengara Anarkis :

Kalau kami boleh demo, kami lebih depan dari Anda hai mahasiswa.
Kalau kami boleh bicara, kami bicara lebih lantang dari Anda wahai mahasiswa.
Andai kalian tidak anarkis, kami tidak akan berdiri tegap, namun berangkulan dengan Anda wahai mahasiswa.
Apakah kalian tidak paham bahwa kami juga merasakan pahitnya jika harga melambung tinggi.
Kalian pikir keluarga kami makan peluru.
STOP DEMO ANARKHIS, dukung kami menjaga aspirasi damai tanpa kekerasan.

Beginilah Isi Curhatan seorang Polisi yang sedang bertugas untuk keamanan Demonstrasi yang cenderung mengarah anarkis.
Saya sebagai seorang penulis juga berpikiran sangat tidak baik terhadap masyarakat atau mahasiswa yang melakukan aksi demo untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dengan cara anarkis. Apalagi sering kita dengan mereka yang melakukan demo anarkis mengatas namakan rakyat. Bias dibayangkan berapa kerugian rakyat Indonesia jika setiap aksi demo melakukan pengrusakan, adu fisik dengan pihak keamanan hanya untuk menyampaikan aspirasinya. Sebagai seorang penulis, saya hanya dapat menyampaikan “Berdemonstrasilah, Sampaikan Aspirasi-Aspirasi anda dengan Damai tanpa Anarkis” (mrbt)

Potret Aksi Demonstrasi Yang Masuk dalam Liputan Berita Luar

Beberapa Hari Ini Aksi Demonstrasi yang dilakukan Para Aktivis mahasiswa maupun dari berbagai ativis lainya tidak hanya diliput oleh media-media dari indonesia, tetapi juga diliput oleh media-media dari berbagai negara.
Aksi Demonstarsi yang dilakukan para aktivis Sehubungan Adanya Kebijakan Pemerintah Tentang Penaikan Harga BBM (Bahan bakar minyak) pada Awal April nanti. Akibat dari Kebijakan Pemerintah ini Berbagai Elemen baik itu dari mahasiswa dan lain-lainnya melakukan aksi demonstrasi di berbagai daerah indonesia menentang kebijakan tersebut.
Bagai mana sikap pemerintah dalam menghadapi para demonstran sepertinya belum ada jawaban.
Inilah beberapa Potret Aksi Demonstran Yang Dirilis Oleh Berbagai Media Luar..



Indonesian policemen fire tear gas towards students during a protest against the government's plan to raise prices of fuel, near the Indonesian presidential palace in Makasar on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / JALIN



An Indonesian policeman fires tear gas towards students during a protest against the government's plan to raise prices of fuel, near the Indonesian presidential palace in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / ADEK BERRY



Indonesian students clash with police during protest sagaints planned fuel price rises on March 27, 2012 in Jakarta, Indonesia. Thousands of Indonesians students gathered near the Indonesian presidential palace to protest the governments plans to increase the price of subsidised fuel to Rp 6,000 (US$ 0.65) a Litre . (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)



Indonesian students clash with police during protests against planned fuel price hikes on March 27, 2012 in Jakarta, Indonesia. Thousands of Indonesians students in big cities all over the county gathered to protest the governments plans to increase the price of subsidized fuel by 30 percent. The Indonesian parliament is currently debating the fuel hikes which would go into effect March 25, 2012 if approved. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)



An Indonesian policeman fires tear gas towards students during a protest against the government's plan to raise prices of fuel, near the Indonesian presidential palace in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / ADEK BERRY



Student protesters reacts as a tear gas casing fired by the police explodes during protests against the government's plans to hike the fuel price, in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices.



An Indonesian policeman fires tear gas towards students during a protest against the government's plan to raise prices of fuel, near the Indonesian presidential palace in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / ADEK BERRY



Indonesian soldiers stand guard inside the headquarters of the Army Strategic Reserve Command or KOSTRAD while students clash with Indonesian policemen during a rally against the government's plan to raise prices of fuel, near by Indonesian presidential palace in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / ADEK BERRY



Jakarta, Indonesia — An Indonesian police officer peeks out from a broken shield during a protest against the government's plan to raise subsidized fuel prices outside the presidential palace. The Indonesian government plans to raise the price of subsidized fuel in April to reduce costs in the state budget based on the economic situation of the country and rising global oil prices. (Los Angeles Times)



Indonesian policemen clash with students during a protest against the government's plan to raise prices of fuel, near the Indonesian presidential palace in Jakarta on March 27, 2012. Thousands of Indonesians protested nationwide amid tight security on March 27 to reject the government's plan to hike the subsidised fuel price in line with rising global oil prices. In Jakarta, more than 20,000 police and soldiers were deployed, amid fears of a repeat of violent protests caused in the past by similar plans to hike the fuel. In 1998, riots and unrest partly triggered by a government fuel price rise brought down the Suharto dictatorship. AFP PHOTO / ADEK BERRY

Demonstran Terkena Tembakan Peluru Karet

Aksi Demonstrasi yang Berlangsung Di Kawasan Bandara Polonia Berlangsung Ricuh.
Para Pendemo Mencoba Menguasai Lokasi bandara namun Pihak aparat kepolisian Menghalau Aksi Para Pendemo. Pada Saat Kericuhan Terjadi, Pihak Kepolisian yang sedang mempertahankan desakan-desakan dari para demonstran Tiba-tiba Menembakkan Senjata, dan pada saat itu Mantono lelaki Berusia 26 tahun terkejut saat dia sedang asik menonton rekan-rekanya beraksi tiba-tiba lelaki tersebut merasakan ada sesuatu tendangangan yang begitu keras mengenai bagian atas dadanya. Awalnya dia tidak sadar kalau tendangan itu adalah peluru yang baru saja ditembakkan oleh aparat yang sedang menghalau para pendemo. Padahal saat itu mantono berada dibarisan belakang dan hanya menonton rekan-rekannya.

Setelah kejadian itu mantono menjalani pemeriksaan di ruang ICU Rumah sakit Elisabeth Medan. Mantono menjelaskan kronologis kejadian saat itu.
Setelah mendengar suara tembakan, aku terkejut karena dadaku seperti kena lemparan keras, rupanya aku terkena tembakan peluru karet ,ucap Martono usai menjalani pemeriksaan di ruang ICU.
Martono juga menjelaskan bentuk peluru yang menghantam dadanya, peluru karet itu sebesar gagang sapu yang tidak terlalu panjang, ungkapnya.
Warga Desa Kwala Begumit Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat tersebut merupakan anggota Kelompok Tani binaan Forum Rakyat Bersatu (FRB) Sumut. Setelah terkena tembakan, dia memang langsung dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth Medan. “Seharusnya aparat memberikan tembakan peringatan ke atas, tetapi justru langsung ke arah peserta demo. Ini jelas menyalahi dan pelanggaran hukum. Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro harus bertanggungjawab atas ini semua,” ucap Ketua Umum FRB Sumut, Alimuddin AG.
Selain menentang kenaikan BBM, lanjut Alimuddin, dia dan rekan berusaha memperjuangkan lahan yang sudah direbut oleh pihak PTPN II dan perusahaan perkebunan swasta. “Kami tidak akan tinggal diam. Kejadian ini akan kami laporkan ke pihak berwajib. Kami akan melakukan gerakan lebih besar lagi,” tegasnya.
Sementara Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro yang dikonfirmasi Sumut Pos di Bandara Polonia membantah kenyataan itu. Menurutnya, tidak ada anggota yang melakukan penembakan peluru karet ke arah demonstran. “Tak ada itu. Mana yang menjadi korban penembakan itu. Tunjukkan kepada saya di mana dia. Kalau memang ada pasang besok fotonya, biar saya melihatnya,” ucapnya. (adl/gus/rud)

Demonstrasi di Bandara Polonia Medan, Sumut Berlangsung Ricuh

Senin 26 Maret 2012, Medan Memanas dengan Aksi demo menentang kenaikan harga bahan bakar minyak di Bandara Polonia Medan, Sumatera Utara, , berlangsung ricuh. Dalam Aksi Demo Para Demonstran melemparkan batu dan benda keras lainnya ke arah polisi yang mengamankan aksi itu.

Adapun Tuntutan para demonstran adalah menuntut manajemen bandara menutup semua aktivitas penerbangan selama aksi unjuk rasa. Namun, tuntutan itu tak dituruti.

Tak digubris, massa demonstran semakin beringas. Mereka melemparkan batu ke arah polisi dan bandara. Demonstran juga merobohkan pagar bandara bahkan juga merusak area taman utama yang ada di dalam bandara.
Polisi mengalami kesulitan meredam amarah demonstran. Massa terus merangsek. Kewalahan, petugas mencoba membubarkan massa dengan menembakkan peluru karet.

Aksi ini membuat sejumlah toko dan restoran siap saji tutup lebih awal. Selain di Bandara Polonia, aksi unjuk rasa juga berlangsung di sejumlah titik di kota Medan.
Source

Aksi Penolakan Kenaikan BBM Oleh Mahasiswa ITM - Medan

NLS/Medan – Ratusan Mahasiswa Institute Teknologi Medan (ITM) Menggelar Aksi Unjuk Rasa di Depan kampus ITM jl. Gedung Arca Medan. Aksi Unjuk rasa tersebut adalah sebagai Penolakan Rencana Pemerintah Menaikkan Harga bahan Bakar Minyak (BBM). Sebelum-Sebelumnya Aksi Mahasiswa di tanah air dalam Penolakan Rencana Penaikan Harga BBM ini telah Berlangsung.. diberbagai Media massa bias kita lihat bagai mana aksi-aksi mahasiswa dalam memperjuangkan Penolakan Atas Rencana Pemerintah Menaikkan Harga BBM.

Aksi yang dilakukan Oleh Mahasiswa Institut Teknologi medan di depan kampus tepatnya di Jl. Gedung Arca Sempat Mengakibatkan kemacetan di sekitaran Kampus seperti Jl. Hm.Joni, Jl. Jati, Jl.Pejalar dan Sekitaran Stadion Teladan sehingga Polisi terpaksa menutup Arus lalu Lintas Menuju Jalan Gedung Arca karena dipergunakan Mahasiswa berunjuk rasa.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut mahasiswa ITM melakukan aksi Bakar Ban dan Aksi Teatrikal Bertema “Penolakan Kenaikan Harga BBM tepatnya di Persimpangan Jl. Gedung Archa dan Jalan Hm.Joni Medan.

Aksi Unjuk rasa Mahasiswa ITM tersebut di Koordinatori Oleh Mahasiswa yang Mengatas Namakan “Kesatuan Aksi Mahasiswa Institut Teknologi Medan (KAM-ITM), Julianus, Mengatakan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono tidak berpihak Kepada Rakyat Kecil, Pemerintah tidak mampu Mengelola sumber daya Alam Indonesia, Ungkap Julianus.

Para mahasiswa Yang Berunjukrasa yang bergabung atas nama “Kesatuan Aksi Mahasiswa Institut Teknologi Medan” (KAM-ITM) Mengatakan sikap Menolak Kenaikan Harga BBM, Nasionalisai Aset-aset Asing Demi Kesejahteraan rakyat Indonesia, Mengancam tindakan represif TNI dan Polri terhadap aksi Penolakan BBM, Mahasiswa juga menuntut agar pemerintah Mewujudkan Pendidikan Gratis, ilmiah, Objektif yang bertujuan untuk Kesejahtraan Rakyat Indonesia serta Menuntut Para Pihak Pengusaha maupun Negara yang mengambil dan merampas Tanah milik Rakyat agar segera di kembalikan Kepada Rakyat.
Selama Mahasiswa Berunjuk rasa dan Berorasi menuntut Kebijakan-kebijakan Pemerintah yang tidak Berpihak Kepada Rakyat tersebut berakhir dengan damai
Hingga Sore tadi Mahasiswa Melakukan Long March di seputaran Stadion Teladan.

Pendemo Di Balai Kota Terbakar

Seorang pengunjuk rasa dari Laskar Amanar memaksa membakar ban di depan Balai Kota Medan, sehingga membakar dirinya sendiri, Jumat (2/3).

Penyulutan api dilakukan tiba-tiba, saat Kapolsek Medan Baru, Donny Alexander meminta agar pembakaran tidak dilakukan.

Di lingkaran kecil sekitar Kapolsek itu tiba-tiba seorang pria menyalakan api pada ban yang telah disirami bensin. Polisi langsung menendang ban yang apinya langsung mengenai si penyulut api. Kerumunan orang langsung kocar-kacir dan sebagian mengikuti pria penyulut api yang badannya terbakar. Polisi dengan sigap mematikan api dengan racun api.

Pria tersebut berlari dan berguling-guling di badan Jalan Kapten Maulana Lubis. Setelah api mati, pria yang sebagian kulit badannya terkelupas itu langsung berteriak "Allahu Akbar! Allahu Akbar!"

Pria yang terbakar itu terlihat tegar. Namun rekan-rekan lainnya langsung melarikannya ke rumah sakit. Aksi dan orasi pun terus berlangsung.

Aksi yang telah diantisipasi oleh kepolisian dan Pemko Medan sejak pagi ini merupakan protes atas tukar guling masjid di Medan.

Authors: Liston Damanik
Editor: Sofyan Akbar
Sources: Tribune Medan

Demonstration In The Merchant City Planning Office Asahan

NSN,Kisaran - On this day January 27, 2012 Hoping to meet with Head of Department of City Planning, Water Tax Joman Traders Disappointed Because They Can not Jump Head Office to meet the City Planning Discussing or ask for responsibility for the presence of Tax in the Water Joman that still semeraut because there is no policy of the Department of City Planning for placement of the traders after the Renovation Done.
Since the Head of City Planning is not where traders move to the Office of Regent and do Oration as a form of disappointment over the performance of the City Planning Office. The traders who make speeches Requesting Explanation of Regents but the merchant can not immediately meet with the Regents and directed to Assistant I and Assistant II Office Kabntor Asahan Mr. Regent. Zulkarnain SH.
At that time Regent Responding to oration of the Representatives of the Sword and the spatial invited to discuss his oration, oration or demand-tuntuan the merchant.
One of the conversations between traders with Regent representative that we can cover as one of the merchants were dictated to the Legislative District "Saying That They dimitai Payments / Charges by Officers / Staff City Planning Department in order to re-occupy the Kiosk or Losd Like the first, before taxes Renovated.
Is it true that the levy funds requested by the Staff / Officers of the City Planning Office spaciousness Down By Order of the Head of Department of City Planning Games Or Just The Staff / Field Officers of Being in the Air Joman ..? For that answer the Merchants Hope Gets Top Tax Issues in Water Joman. And The Merchants Can Occupy Kiosk / Losdnya As originally.
After Receiving The demands of the merchants, Regent Representative (Assistant I) will be Immediately Following the demands of these traders to Mr. Regent Asahan. (KHS)

Pedagang Pajak Air Joman Datangi Kantor Dinas Tata Kota

[27/1/12]Kisaran – Pada Hari ini 27 Januari 2012 Berharap dapat menemui Kepala Dinas Tata Kota, Para pedagang Pajak Air Joman Kecewa Karena Mereka tidak Dapat menemui Langsung Kepala Dinas Tata Kota Untuk Membahas atau meminta tanggung jawab atas keberadaan Pajak di Air Joman yang selama ini masih semeraut karena tidak ada kebijakan dari Dinas Tata Kota untuk Penempatan para pedagang setelah Selesai di Renovasi.
Berhubung Kepala Dinas Tata Kota tidak berada di tempat para pedagang beralih menuju Kantor Bupati dan melakukan Orasi sebagai bentuk kekecewaan atas kinerja Dinas Tata Kota. Para pedagang yang melakukan orasi Meminta Penjelasan dari Bupati tapi Para Pedagang tidak bisa langsung bertemu dengan Bupati dan di arahkan kepada Asisten I dan Asisten II Dinas Kabntor Bupati Asahan Bpk. Zulkarnain SH.
Pada saat itu Perwakilan Bupati Menanggapi Orasi Para Pedang dan mengajak keruangan kerjanya untuk membahas Orasi-Orasi atau tuntutan-tuntuan para Pedagang.
Salah satu Percakapan antara pedagang dengan Perwakilan Bupati yang dapat kami liput seperti yang di ungkapkan salah seorang pedangang kepada Perwakilan Bupati “Mengatakan Bahwa Mereka dimitai Bayaran/Pungutan Oleh Petugas/Staff Dinas Tata Kota agar dapat kembali menempati Kios atau Losd Seperti Semula sebelum Pajak Direnovasi.
Benarkah Pungutan dana yang di minta oleh Staff/Petugas Dinas Tata Kota yang Turun Kelapangan Atas Perintah dari Kepala Dinas Tata Kota Atau Hanya Permainan Para Staff/Petugas Lapang yang Berada di Air Joman..?? Untuk itu Para Pedagang Berharap Mendapat jawaban Atas Permasalahan Pajak di Air Joman. Dan Para Pedagang Dapat Menempati Kios/Losdnya Seperti Semula.
Setelah Menerima Tuntutan dari Para pedagang, Perwakilan Bupati (Asisten I ) akan Segera Melanjuti tuntutan para pedagang ini kepada Bapak Bupati Asahan. (khs)

Categories

 
Copyright © 2011. NEWS LINTAS SUMATERA . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme