News Update :
Showing posts with label Anggota Dewan. Show all posts
Showing posts with label Anggota Dewan. Show all posts

Cara Belanja Anggota Dewan Saat Agenda Kunjungan Studi Banding ke Belanda

Agenda kunjungan maksimalis dan jam buka toko ala Belanda yang minimalis rupanya tak menghadang semangat belanja anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Tas-tas hasil belanja menambah berat bagasi yang juga menampung buku dan makalah hasil studi banding.

Anggota DPR yang tergabung dalam Badan Akuntabilitas Keuangan Negara bertandang ke Den Haag pada hari Senin, 21 Mei 2012, hingga Rabu, 23 Mei 2012. Selama tiga hari, acara berlangsung dari pukul 10 pagi hingga jam 5 petang. Padahal, tak seperti mal-mal di Indonesia, toko-toko di negeri bekas penjajah itu tutup pukul 6 sore. Artinya, waktu belanja mereka tak berlimpah. Namun, memang banyak jalan menuju Roma, tak habis pula cara menuju belanja.

Hari Selasa, 22 Mei 2012, setelah makan siang hidangan Indonesia di Restoran Garoeda, delegasi berjalan kaki ke Kementerian Keuangan. Tak dinyana, ada toko sepatu Zerba Italia di salah satu sisi. Mampirlah mereka ke sana. Harga tiap pasang sepatu tak ada yang kurang dari 200 euro (Rp 2,3 juta). Politikus Partai Demokrat, Yahya Secawiria, sukses mendapat sepasang sepatu kulit warna hitam. Sedangkan legislator Partai Gerindra, Sumarjati Arjoso, membeli dua pasang. "Ada yang minta dioleh-olehi sepatu," ucapnya.

Seusai kunjungan ke Kementerian Keuangan, giliran politikus Partai Golkar, Kamaruddin Sjam, yang bertandang ke Zerba Italia. Ia keluar toko dengan muka berseri-seri sembari menenteng tas berisi dua pasang sepatu. Esoknya, ia memilih tak ikut tur keliling parlemen Belanda demi mencari koper. Hasilnya ialah koper Samsonite seharga setidaknya 150 euro (Rp 1,7 juta).

Yahya tetap ikut tur berkeliling parlemen, namun beberapa kali minta turnya dipercepat. Begitu tur rampung, dia langsung berjalan kaki menuju pusat pertokoan. Selembar kaus olahraga merek Puma didapat di gerai pertama. Dari toko berikutnya, meski mencari baju untuk bermain golf, ia malah kepincut membeli arloji bermerek Diesel. Jam tahan air berdiameter sekitar 5 sentimeter itu dibanderol harga 350 euro (Rp 4,1 juta).

"Jam, kacamata, dan sepatu, memang kelemahan saya," ucapnya sembari melepas arloji Burberry saat mencoba jam tangan barunya.

Tak lama kemudian, dia baru teringat, belum sempat membeli cendera mata khas Belanda untuk sanak saudara. "Mungkin nanti saya beli di (bandara) Schiphol saja."
(Image. Tempo.co)
(Article Source: Tempo.co)

Anggota Dewan (DPRD) Medan Resah, CCTV Amiruddin Beredar

MEDAN-Anggota DPRD Medan resah. Rekaman CCTV sang Ketua DPRD Medan, Amiruddin, yang bersitegang dengan seorang sekuriti Bandara Polonia berdar. Anggota dewan pun menganggap lembaga wakil rakyat itu pun dilecehkan.

“Kami sangat menyayangkan beredarnya rekaman CCTV tersebut, dalam permasalahan ini DPRD secara lembaga dilecehkan,” ungkap Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Arif.Pada CCTV itu memang tergambar Amiruddin yang saling dorong dengan petugas sekuriti di Terminal.

Keberangkatan Bandara Polonia belum lama ini. Karena itu, Ahmad Arif menyarankan DPRD Medan mengambil sikap. “Terkait masalah beredarnya CCTV kejadian di Bandara Polonia yang melibatkan Ketua DPRD, saya menyarankan agar DPRD melalui Komisi C untuk menindaklanjuti permasalahan ini dengan memanggil PT AP (Angkasa Pura) II,” kata Arif saat memberikan padangan umum di rapat Paripurna DPRD Medan, Senin (16/4).

Ditempat terpisah, Ketua Komisi C DPRD Medan, Ahie, menyatakan siap menindaklanjuti. Namun, sampai saat ini pihaknya belum ada menerima surat rekomendasi dari Ketua DPRD Medan, Amiruddin. “Seharusnya yang bersangkutan (Ketua DPRD Medan, Amiruddin) harus membuat surat ke kita (Komisi C). Bila ada surat pasti akan kita tindak lanjuti karena sudah melecehkan lembaga,” ucap Ahie.

Dikatakannya, sampai saat ini Komisi C belum ada menerima surat untuk melakukan pemanggilan PT Angkasa Pura II. “Sesuatu itu tidak akan ditindak lanjuti bila tidak ada bukti resmi surat. Kalau pemanggilannya memakai undangan biasa tidak perlu buru-buru,” ujarnya.

Dijelaskannya, Komisi C tidak akan ada campur tangan dalam permasalahan ini. Dimana pihaknya bekerja sesuai dengan prosedur. “Biarkanlah mereka menyelesaikan masalah ini. Kalau tidak ada bukti surat rekomendasi masuk akan dilakukan pemangilan biasa, tetapi kan nggak enak kalau seperti itu. Kita bekerja sesuai dengan prosedur,” jelasnya.

Sementara itu, Amiruddin dan pihak sekuriti telah saling bertemu di Ruang Opal Lantai 26, Grand Swiss Bell Hotel, Senin (16/4) malam. “Saya merasa bangga dengan yang dilakukan oleh pihak sekuriti Bandara Polonia Medan. Saya sebelumnya sudah minta maaf dengan petugas sekuriti, Fahru Rozi Nasution, Selasa (10/4) kemarin. Itu hanya misskomunikasi saja,” katanya yang duduk bersama dengan Fahru Rozi Nasution, GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Kol PNB Bram Bharoto, Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Firdaus, dan Kepala Divisi Pelayanan Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Yohanes.

Amiruddin mengaku khilaf dan merasa semua permasalahan sudah selesai. “Tak perlu diperpanjang lagi karena saya sudah meminta maaf. Saya sendiri meminta maaf kepada Fahru Rozi Nasution terkait saling dorong-mendorong di tempat itu,” ucapnya.

Fahru Rozi mengaku, saat memeriksa tanpa sengaja mengenai alat vital Amiruddin. “ Saya juga meminta maaf kepada bapak Amiruddin atas peristiwa tersebut saat ini ditempat ini,” ujarnya.

GM Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan Kol PNB Bram Bharoto juga menyatakan dan meminta kasus tersebut sudah selesai. “Kasus ini sudah selesai sampai disini dan sudah saling memaafkan di antara keduanya,” ungkapnya. (adl/jon)
Video Pemukulan Pegawai Bandara oleh Ketua DPRD Kota Medan

Categories

 
Copyright © 2011. NEWS LINTAS SUMATERA . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Creating Website. Inspired from Metamorph RocketTheme