Menurut Anggota komisi VII DPR Fraksi PDI-Perjuangan: "Perhitungan Pemerintah Tentang Pembangunan Pembangkit ladang-ladang gas akan segera berproduksi, ternyata Meleset dan Imbasnya Jatuh Kepada PLN"
Jakarta - Pembahasan Mengenai Pembatalan Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), Anggota Komisi VII DPR fraksi PDI-Perjuangan Dewi Aryani menegaskan Bahwa itu Bukanlah Prestasi Pemerintah.
Dewi Menegaskan “Penaikan Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) Bukan Prestasi Pemerintah. Bukan hanya TDL Begitu juga seharusnya BBM ditundai sampai ada kajian menyeluruh soal Perhitungan Biaya Produksi Kilang-kilang Pertamina dengan Bahan Baku Crude Oil dari dalam negeri dan impor.
Dewi juga beranggapan bahwa kedua sector ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi “jadi sebaiknya pemerintah membatalkan rencana kenaikan BBM dan TDL. Ungkapnya.
Sebagai Pemerintah seharusnya Fokus dulu pada pembenahan birokrasinya, sehingga dengan itu pasti ada banyak penghematan dan tidak mengorbankan rakyat dan menambah sulitnya beban hidup rakyat, apalagi persoalan-persoalan di Negara ini sedang bergejolak.
Dewi menegaskan, Keputusan ditundanya Kenaikan TDL seharusnya memang harus demikian, karena selama belum ada transparansi terhadap hasil temuan dan audit PLN yang dilakukan oleh BPK seharusnya pemerintah tidak perlu membuat keputusan korporasi.
Selain itu juga Kinerja PLN sangat tergantung kepada kesiapan pemerintah dalam menyediakan gas dan DMO yang disalurkan kepada PLN untuk memenuhi kebutuhan Listrik dalam Negeri.
“Banyak Pembangkit yang dibangun dengan Perhitungan bahwa Ladang-ladang gas akan segera berproduksi, tetapi karena semua meleset maka PLN yang jadi korban, sehingga Pencapaian percepatan Pembangunan dan Operasional Pembangkit 10 Ribu MW terhambat. Sampai kini baru sekitar 30 Persen yang sudh Operasional jauh dari harapan” ungkapnya.
Sebelumnya komisi VII DPR dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah sepakat untuk menunda Rencana Kenaikan tarif dasar listrik, dengan alasan Kenaikan TDL itu dikhawatirkan akan menambah berat beban masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga bahan baker minyak. Pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar Rp.1.500/Liter Pada bulan April nanti.
Pemerintah sebelumnya mengajukan usulan kenaikan TDL secara bertahap sebesar 3 persen setiap triwulan, yakni pada Mei, Agustus, dan November 2012. Total besaran kenaikan TDL sebesar 9 persen, dengan potensi penghematan subsidi listrik Rp 4,65 triliun.
0 comments:
Post a Comment