Anggota Personil Polres Asahan Tes Psikologi

NLS/Asahan – Kisaran, senin(7/5) sebanyak 275 Anggota Personil kepolisian Resort (Polres) Asahan mengikuti tes Psikologi, kegiatan ini merupakan satu bagian rutinitas tahunan yang diadakan di jajaran kepolisian guna mengantisipasi penyalah gunaak senjata api (senpi) yang belakangan ini banyak yang disalah gunakan selain menjalankan tugas menjaga keamanan masyarakat.

Diharapkan tes Psikologi ini dapat memberikan rasa aman bagi para personil kepolisan dan juga masyarakat, karma kegiatan ini merupakan didasari oleh Skep Kapolri No.4 Tahun 2007, melalui ungkapan dari Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sumut AKBP Adi Suhariyono Psi dan di dampingi oleh Kapolres Asahan AKBP Yustan Alpiani kepada Wartawan.

Disebutkan, dalam Tes Psikologi ini dilakukan secara berkala selama jangka waktu satu tahun sekali di seluruh Polres yang ada di jajaran Polda Sumut.

Untuk Polres Asahan Yang Telah Melakukan Tes Psikologi Sudah Sebanyak 275 Personil, ungkap Andi Suhariyono. Dan dia juga mengatakan apabila ada personil yang tidak lulus dalam ujian tes psikologi ini maka akan di uji ulang pada enam bulan kemudian hingga saat bertugas dengan memakai senjata api bias di gunakan dengan baik.

Saat ditanya tentang warga sipil yang memegang senjata api, Kapolres mengatakan bahwa hal itu ada, namun pihaknya akan pelakukan pencekan data. “Kita akan lakukan cek data terhadap senjata dan pemilik senjata” ungkap kapolres yang memerintahkan Sat Intelkam untuk Menginventaris hal itu.

Banyak Sekarang Warga sipil baik itu dari pegawai pemerintahan, pegawai swasta, pegawai kesehatan yang memiliki senjata api, seperti contoh kasus dokter yang sedang di bicarakan di berbagai media. Yang jadi pertanyaan.. pantaskah seorang Dokter memiliki senjata api..? baik itu secara sah maupun tidak sah.. jika memang sudah di bebaskan untuk memiliki senjata api (Senpi) bagi siapa saja yang dapat membelinya dengan ijin yang sah. Mungkin Negara ini akan menjadi sarang dari para Bandit-bandit Bersenjata.

Dan akan tidak sungkan lagi untuk memperlihatkan senjata api yang dimiliknya kepada umum. Ini sudah sepantasnya pemerintah khususnya kepada pihak keamanan untuk menjangkau ulang tentang kepemilikan senjata api. (art)